Perang ini terjadi pada tangal 10
Syawal tahun 8 Hijriah, yaitu beberapa hari setelah penaklukan kota Makkah.
Awalnya ialah pemimpin-pemimpin
kabilah Hawazin dan Tsaqif khawatir kalau setelah Makkah takluk akan tiba
giliran mereka ditaklukkan. Karena itu mereka berinisiatif untuk menyerang kaum
Muslimin lebih dahulu. Dikumpulkanlah seluruh rakyat berikut semua harta benda
yang mereka miliki untuk dibawa ke medan perang. Pasukan mereka itu dipimpin
oleh Malik bin Auf, dengan pasukan yang jumlahnya hampir mencapai 30 ribu
prajurit.
Berkali-kali Nabi menyerukan bahwa
dirinya masih hidup, tetapi hanya beberapa kelompok Muhajirin dan Anshar saja
yang tetap bertahan. Kemudian Abbas kembali meneriakkan hal yang sama sehingga
berhasil mengumpulkan pasukan yang sudah kacau-balau itu, bahkan berhasil
kembali mengungguli musuh dan memboyong harta rampasan yang berlimpah ruah.
Dalam peperangan ini turunlah ayat
Al-Qur’an yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah telah menolong kamu pada beberapa
tempat dan pada Perang Hunain, tatkala kamu bangga dengan jumlahmu yang banyak,
tapi tidak berguna sedikitpun. Dan bumi yang luas menjadi sempit bagimu saat
itu, hingga kamu berpaling sambil mundur. Kemudian Allah turunkan perasaan
tenang kepada Rasul-Nya dan kepada semua orang Mukmin. Dan Ia kirimkan bala
tentara yang tidak kamu ketahui dan Ia siksa orang-orang yang kafir.
Demikianlah balasan Allah kepada orang-orang yang kafir.” (QS. At-Taubah:
25-26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar