Islam sebagai dien (sistem hidup) memiliki ciri-ciri :
1. Robbaniyah
itinjau
dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata rabbun, yang ditujukan
kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani ditujukan kepada manusia, yaitu manusia
yang tali hubungannya dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan
ajaran-Nya. (QS. 3:79).
|
Yang
dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 aspek robbaniyyah ghayah dan mashdar.
|
a.
Rabbaniyyah Ghoyah (tujuan dan sasaran)
|
Maksudnya
Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir untuk menyembah Allah semata
(QS. 51:56) dan untuk mencapai ridho-Nya. Tujuan ini pun akhirnya merupakan
tujuan akhir, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan
(QS. 53:42, 84:6).
|
Dampak
rabbaniyyah tujuan pada manusia :
|
(1)
|
Mengetahui
tujuan dan keberadaan manusia
|
(2)
|
Mendapat
petunjuk menuju fitrah
|
(3)
|
Keselamatan
dari perpecahan dan pergolakkan
|
(4)
|
Membebaskan
manusia dari penghambaaan pada egoisme dan syahwat.
|
|
b.
Rabbaniyyah Masdar (sumber hukum)
|
Maksudnya
manhaj /metode yang telah diterapkan oleh Islam untuk mencapai tujuan dan
sasaran itu adalah manhaj Robbani yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu
Allah, kepada Rasulullah SAW (Al-Qur an). Manhaj ini tidak lahir sebagai
sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan, partai atau
bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah yang menginginkan agar
menjadi petunjuk, penjelas, kabar gembira, obat dan rahmat bagi
hamba-hambaNya (QS. 4:174, 10:57).
|
Adapun
Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada manhaj dan sebagai
penjelas perintah-Nya yang masih samar bagi manusia [42:52-53]
|
Dampak
Rabbaniyyah mashdar:
|
(1)
|
Terlepas
dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82]
|
(2)
|
Terlepas
dari keberpihakan dan hawa nafsu
|
(3)
|
Terhormat
dan mudah diyakini
|
(4)
|
Terbebas
dari penghambaan sesama manusia.
|
2. Insaniyah (kemanusiaan)
·
|
Islam
yang berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Rasul-Nya mencurahkan sebagian besar
kepeduliannya pada sisi kemanusiaan.Islam mengakui manusia dengan pengakuan
yang menyeluruh. Aspek-aspek manusia seperti akal, jasad dan ruhani diberikan
peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya tanpa harus
cenderung pada aspek tertentu saja.Di samping itu ibadah-ibadah yang
disyari'atkan oleh Islam mengandung dimensi kemanusiaan, misalnya shalat,
zakat dan haji.Kesimpulannya, Islam adalah din yang sesuai dengan karakter
manusia, ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.
|
·
|
Buah
insaniyah dalam Islam:
|
(1)
|
Persaudaraan
manusia (ukhuwah)
|
(2)
|
Persamaan
manusia (emansipasi)
|
3. Syumul (universal)
Artinya
Islam meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia.Jangkauan
keuniversalan dalam risalah Islam ini diungkapkan oleh Hasan al-Banna: "Islam
adalah risalah yang panjang terbentang sehingga meliputi semua abad sepanjang
zaman, terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu
mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunia dan akhirat". Dan
di dalam Risalah Ta'lim-nya, yang dimaksud dengan Islam universal
yaitu: "Islam adalah sebuah sistem yang universal (komprehensif,
total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan kehidupan.Islam adalah
negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih
sayang dan keadilan.Islam adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan
hukum, materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga
adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang murni dan
ibadah yang benar sekaligus."
|
a. Risalah semua zaman
|
Islam adalah risalah
untuk semua zaman dan generasi, bukan risalah yang terbatas oleh masa atau generasi
tertentu.Secara substansial (dasar-dasar aqidah dan moralnya), Islam
merupakan risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang
diturunkan.Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah (misi) Islam,
menyerukan tauhid dan menjauhi taghut [21:25, 16:36, 10:72,
2:128,132].
|
b. Risalah bagi
seluruh alam semesta
|
Islam tidak terbatas
pada bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk Rabb
manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian hamba-Nya [21:107, 24:1,
38:87].
|
|
4. Al-Wastthiyyah /
Tawazun (moderat atau pertengahan)
·
|
Islam berada dalam
keseimbangan di antara dua jalan atau dua arah yang saling bertentangan.Islam
memberikan haknya secara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyah
(spiritualisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu),
jama'iyyah (kolektif), tsabat (konsisten) dan taghayyur (perubahan)
dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8].
|
5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual)
·
|
Allah menjamin Islam
sebagai ajaran yang sesuai dengan kondisi manusia di manapun, kapanpun dan
bagi segala jenis manusia.Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita
(aktual) di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek aqidah,
ibadah, akhlak dan syari'at.
|
6. Al-Wudhuh (jelas)
·
|
Yang dimaksud adalah
jelas dalam hal:
|
a.
|
Dasar-dasar Islam
(aqidah, moral, syari'at Islam)
|
b.
|
Sumber-sumber hukumnya
|
c.
|
Sasaran dan tujuan
|
Pentingnya memahami Islam secara kaffah. [2:208]
1.
|
Agar umat Islam tidak
terjebak ke dalam propaganda, program serta langkah-langkah syaitan.Sebab
syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
|
2.
|
Ajaran Islam sendiri
bersifat universal dan menolak parsialisasi hukum dan ajarannya.Aspek dalam
kehidupan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Kehidupan tidak
akan harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial.
|
|
REFERENSI
·
|
Materi Mentoring
Islamic Study 1994-/1995
|
·
|
Panduan Aktivis
Harokah, Pustaka Al-Ummah,
Jakarta
|
·
|
Dr.Yusuf Al-Qaradhawi,
Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah Gusti
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar