Translate

Senin, 30 April 2012

ABU DARDA’


Uwaimir bin Malik Al Khazraji yang digelari Abu Darda' bangun dari tidurnya pagi-pagi sekali. Setelah itu dia pergi menuju berhala sembahannya di sebuah kamar yang paling istimewa di dalam rumahnya. Dia membungkuk memberi hormat kepada patung tersebut, kemudian diminyakinya dengan wangi-wangian termahal yang terdapat dalam tokonya yang besar. Sesudah itu patung tersebut diberi pakaian baru yang terbuat dari sutera megah, yang diperolehnya kemarin dari seorang pedagang yang datang dari Yaman dan sengaja mengunjunginya.
Setelah matahari agak tinggi, barulah Abu darda' masuk ke rumah dan bersiap hendak pergi ke tokonya, tiba-tiba jalan di Yastsrib menjadi ramai, penuh sesak dengan para pengikut Nabi Muhammad yang baru kembali dari peperangan Badar. Di muka sekali terlihat sekumpulan tawanan terdiri dari orang-orang Quraisy. Abu Darda' mendekati orang ramai dan bertemu dengan seorang pemuda suku Khazraj. Abu darda' menanyakan kepadanya dimana 'Abdullah bin Rawahah.
Pemuda Khazraj tersebut menjawab dengan hati-hati pertanyaan Abu Darda', karena dia tahu bagaimana hubungan Abu Darda' dengan 'Abdullah bin Rawahah. Mereka tadinya adalah dua orang teman akrab di masa jahiliyah. Setelah Islam datang, 'Abdullah bin Rawahah segera masuk Islam, sedangkan Abu Darda' tetap dalam kemusyrikan.
Tetapi hal itu tidak menyebabkan hubungan persahabatan kedua orang tersebut menjadi putus. Karena 'Abdullah berjanji akan mengunjungi Abu Darda' sewaktu-waktu, untuk mengajak dan menariknya ke dalam Islam. Dia kasihan kepada Abu Darda', karena umurnya habis tersia-sia setiap hari dalam kemusyrikan.

ABU BAKAR Ash-SHIDDIQ


Abu Bakar lahir tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekkah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Rasul Muhammad SAW. Nama aslinya Abdullah Ibn Abu Kuhafah, lalu ia mendapat gelar Ash Shiddiq setelah masuk Islam. Semenjak kanak-kanak, ia adalah sosok pribadi yang terkenal jujur, tulus, penyayang, dan suka beramal, sehingga masyarakat Mekkah menaruh hormat kepadanya. Ia selalu berbuat yang terbaik untuk menolong fakir miskin.

Abu Bakar adalah sahabat yang terpercaya dan dikagumi oleh Rasulullah SAW. Ia pemuda yang pertama kali menerima seruan Rasul tanpa banyak pertimbangan. Seluruh kehidupannya dicurahkan untuk perjuangan suci membela dakwah Rasul. Rasul SAW sangat menyayanginya sehingga seringkali untuk menggantikan Rasul menjadi imam shalat, ia lah yang ditunjuk. Saat Rasul hijrah ke Madinah, Abu Bakar menyertainya. Kedekatan abu Bakar dengan Rasul dalam perjuangan Islam ibarat Rasul dengan bayangannya.

ABU AYUB AL-ANSHARI


Nama lengkapnya Khalid bin Zaid bin Kulaib. Beliau berasal dari keluarga Bani Najjar. Mendapatkan kehormatan untuk tempat singgah Rasul setelah sampai di Madinah pada saat berhijrah. Pada saat Rasul memasuki Madinah semua kaum Anshar berharap agar beliau tinggal di rumah mereka. Secara silih berganti mereka menghalangi unta Nabi dengan maksud untuk diarahkan ke rumah mereka. Tetapi Nabi mengatakan, “Biarkanlah unta ini! Dia telah diperintahkan.” Maka unta beliau pun terus berjalan dan baru berhenti di halaman rumah Abu Ayub Al-Anshari.

ABU A'LA MAUDUDI


Runtuhnya khilafah pada 1924 mengakibatkan kehidupan Maududi mengalami perubahan besar. Dia jadi sinis terhadap nasionalisme yang ia yakini hanya menyesatkan orang Turki dan Mesir, dan menyebabkan mereka merongrong kesatuan muslim dengan cara menolak imperium ‘Utsmaniah dan kekhalifahan muslim. 

Disinilah Maududi menjadi lebih mengetahui kesadaran politik kaum muslimin dan jadi aktif dalam urusan agamanya. Namun, saat itu fokus tulisan-tulisannya belum juga mengarah pada kebangkitan Islam.

ABDURRAHMAN BIN 'AUF


Dermawan yang masuk syurga

Pada suatu hari, kota Madinah sedang aman dan tenteram,terlihat debu tebal yang mengepul ke udara, datang dari tempatketinggian di pinggir kota; debu itu semakin tinggi bergumpal-gumpai hingga hampir menutup ufuk pandangan mata. Angin yang bertiup menyebabkan gumpalan debu kuning dari butiran-butiran sahara yang lunak, terbawa menghampiri pintu-pintu kota, dan berhembus dengan kuatnya di jalan-jalan rayanya.  Orang banyak menyangkanya ada angin ribut yang menyapu dan menerbangkan pasir. Tetapi kemudian dari balik tirai debu itu segera mereka dengar suara hiruk pikuk, yang memberi tahu tibanya suatu iringan kafilah besar yang panjang. Tidak lama kemudian, sampailah 700 kendaraan yang sarat dengan muatannya memenuhi jalan-jalan kota Madinah dan menyibukkannya. Orang banyak saling memanggil dan menghimbau menyaksikan keramaian ini serta turut bergembira dan bersukacita dengan datangnya harta dan rizqi yang dibawa kafilah itu ...... Ummul Mu'minin Aisyah r.a. demi mendengar suara hiruk pikuk itu ia bertanya: "Apakah yang telah terjadi dikota Madinah…..?" Mendapat jawaban, bahwa kafilah Abdurrahman bin 'Auf baru datang dari Svam membawa barang-barang dagangannya . .. Kata Ummul Mu'minin lagi: -- "Kafilah yang telah menyebabkan semua kesibukan ini?" "Benar, ya Ummal Mu'minin ... karena ada 700 kendaraan...... !" Ummul Mu'minin

ABDULLOH BIN SALAM


Awwalul Muslimin yang seorang ini memang tidak "sepopuler" Waroqoh bin Naufal. Tetapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah bagaimana dia masuk Islam, seperti hadits panjang yang diriwayatkan oleh Anas R.A. berikut ini: Setelah Abdulloh bin Salam mendengar berita tentang kedatangan seorang Nabi, datanglah dia ke Makkah, dari tempat asalnya yang cukup jauh. "Sesungguhnya aku datang untuk mengajukan tiga pertanyaan yang tidak akan ada yang bisa menjawabnya, kecuali seorang Nabi: Pertama, apakah tanda awal dari hari kiamat?  Kedua,   apakah makanan pertama ahli sorga? Ketiga, mengapa seorang anak kadang menyerupai bapaknya, kadang menyerupai ibunya?" "Telah mengkhabarkan Jibril barusan, apa jawaban ketiga pertanyaan tsb" jawab Nabi. "Jibril?" tanya Abdulloh. "Ya" jawab Nabi."Dia adalah malaikat yang dimusuhi Yahudi!" kata Abdulloh. Lalu Nabi membaca ayat mengenai Malaikat Jibril, diteruskan menjawab "teka-teki" berikut:
"MAN KAANA 'ADUWWAN LI JIBRIILA FAINNAHU NAZZALAHU 'ALAA QOLBIKA                                       [Al-Baqoroh 97] Pertanda awalnya kiamat adalah akan adanya api yang akan menggiring manusia dari Timur ke Barat. Makanan awal ahli sorga adalah lemak hati ikan, anaknya akan menyerupai bapaknya, dan sebaliknya, kalau mani perempuan keluar mendahului laki-laki, anaknya akan menyerupai ibunya" Memperoleh jawaban yang tepat demikian itu, Abdulloh langsung mengucapkan syahadat:"ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLOOHU WA ASYHADU ANNAKA ROSUULULLOOH Ya Rosulullooh, sesungguhnya Yahudi adalah kaum pendusta. Seandainya mereka tahu dengan keIslamanku, niscaya mereka (yang tadinya sangat menghormatiku) akan menghina saya".

ABDULLAH bin UMMI MAKTUM



Siapakah laki laki itu? Yang karenanya Nabi yang mulia mendapat tegoran dari langit dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia, yang karena peristiwanya Jibril Al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah kedalam hati nabi yang mulia. Dia tiada lain adalah 'ABDULLAH BIN UMMI MAKTUM' Muadzin Rasulullah.

'Abdullah bin Ummi Maktum, orang mekah suku Quraisy. Dia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasululah SAW. Yaitu anak paman Ummul Mu'minin Khadijah binti Khuwailid Ridhwanullah 'Alaiha. Bapaknya Qais bin Zaid, dan ibunya 'Atikah binti 'Abdullah. Ibunya bergelar "Umi Maktum" karena anaknya 'Abdullah lahir dalam keadaan buta total. 'Abdullah bin Ummi Maktum menyaksikan ketika cahaya Islam mulai memancar di Makkah. Allah melapangkan dadanya menerima agama baru itu. Karena itu tidak diragukan lagi dia termasuk kelompok yang pertama-tama masuk Islam. Sebagai muslim kelompok pertama, 'Abdullah turut menanggung segala macam suka duka kaum muslimin di Makkah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy seperti diderita kawan kawannya seagama, berupa penganiayaan dan berbagai macam tindakan kekerasan lainnya. Tetapi apakah karena tindakan-tindakan kekerasan itu Ibnu ummi Maktum menyerah? Tidak……! Dia tidak pernah mundur dan tidak lemah iman. Bahkan dia semakin teguh berpegang pada ajaran Islam dan Kitabullah. Dia semakin rajin memepelajari syariat Islam dan sering mendatangi majelis Rasulullah SAW.